Annyeonghi achim chingu~yaaaa ^^
dah pagi langsung nge-posting sebuah artikel ..
hehhe ,, maklum wi-fi~an di kampus . kali ini saya maw ngepost artikel tentang GEMPA BUMI yang terjadi di INDONESIA .
ini sich sebenarnya tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
yang ngebawain materi ini <3 Kak Asri , kebetulan baru lulus tahun ini . dya assdos Loh ..
assdos Gaul dan berwibawa meskipun sedikit ribet ngasih tugas tiap minggunya. hehehe ^^peace .
langsung aja read this article =>
Berita nasional yang marak terjadi di negeri ini adalah
adanya bencana alam seperti gempa bumi yang terjadi di berbagai daerah di
Indonesia. Ini terjadi setiap tahunnya. Membahas masalah seperti ini tentunya
tidak luput dari kesadaran masing-masing diri pribadi warga negara Republik
Indonesia. Mengapa? Karena gempa bumi tidak akan terjadi begitu saja tanpa
campur tangan dari manusia jugas seperti yang terjadi di TPS (Tempat Pemungutan
Sampah) di daerah Jakarta. Itu terjadi
karena para warga di sekitarnya hanya membuang sampah tanpa membakar dan
memisahkan antara sampah organik dan sampah non-organik.
Indonesia
dikelilingi oleh banyak gunung berapi juga samudra yang luas, namun dibalik
karunia tersebut terdapat pula sisi yang tak menguntungkan. Indonesia termasuk
dalam negara yang sering dilanda gempa bumi. Akhir-akhir ini pun masih saja
terdapat gempa bumi kecil maupun besar. Contohnya saja di Aceh yang baru baru
ini terjadi , sekitar 5,5 skala Richter
pada hari Senin 5 Maret 2012. Gempa ini terjadi selama tiga kali yang
mengguncang daerah tenggara Kabupaten Aceh Tengah.
Disaat yang bersamaan terjadi pula terjadi guncangan gempa bumi di
daerah tenggara Seluma Bengkulu dan tenggara Pulau Morotai Maluku Utara. Gempa
bumi pertama berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) mengguncang Bengkulu
sekira pukul 06.17 WIB. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Kepahiang Dadang P menjelaskan, gempa 5,5 SR itu berlokasi di 4.43 Lintang
Selatan dan 102.57 Bujur Timur. Pusat gempa sekitar 46 kilometer tenggara
Seluma, Bengkulu. Kedalaman gempa sekitar 15 kilometer. Khusus untuk Bengkulu
getaran gempa itu cukup kuat dan warga berhamburan ke luar kantor dan rumah
penduduk.
Gempa kedua 5,5 SR terjadi pada siang pukul 13.55 WIB. Pusat
gempa 4,19 LU-97,10 BT (31 km tenggara kabupaten Aceh Tengah) di kedalaman 10
km. Sedangkan gempa ketiga terjadi pada pukul 15.12 WIB. Ada pun pusat gempa di
1.93 Lintang Utara dan 128.59 Bujur Timur. Lokasi itu berada 49 kilometer
tenggara Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara dengan kedalaman 10 km. Namun,
sampai saat ini tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.
Meski tidak menimbulkan bahaya tsunami, BNPB meminta masyarakat
senantiasa waspada mengingat posisi geografis Indonesia berada di daerah rawan
bencana. Secara umum gempa dirasakan lemah oleh masyarakat setempat. Terkadang
gempa bumi yang setiap tahunnya terjadi di negeri tercinta kita ini sering
menimbulkan keresahan warga yang mencoba meninggalkan daerahnya sendiri.
Padahal gempa yang terjadi hanyalah sebatas guncangan kecil jauh dari titik
pusatnya.
Saya pernah
membaca sebuah artikel di situs jejaring sosial yang mengungkapkan bahwa dari
tahun 1797 hingga tahun 2009 sering terjadi gempa bumi besar atau dahsyat di
Indonesia . Gempa ini setidaknya memakan korban yang berjumlah ratusan bahkan
ribuan orang.
Berikut ini
rangkaian peristiwa tersebut :
Gempa bumi di
Sumatera pada
tahun 1797 yang
berskala 4.8 SR adalah yang pertama
dalam serangkaian gempa bumi besar yang pecah bagian dari segmen Sumatra dari
megathrust Sunda. Hal ini menyebabkan tsunami yang sangat merusak di dekat
Padang, di mana sebuah kapal Inggris 150-200 ton didorong 1 Km hingga ke
pedalaman sungai Arau. Yang kedua terjadi
di Sumatra pada tanggal 25 November 1833, sekitar pukul
22:00 waktu setempat, dengan kekuatan gempa diperkirakan 8,8-9,2 SR. Hal ini
menyebabkan tsunami besar yang membanjiri pantai barat daya pulau, dan info
mengenai korban jiwa kurang akurat.
Berikutnya terjadi di wilayah Laut Banda pada tanggal 1 Februari 1938, dan
merupakan gempa bumi terbesar ke-9 pada abad ke-20. Kekuatan gempa bumi ini
adalah 8.5 Skala Richter, dan menyebabkan tsunami setinggi 1.5 meter, tetapi
tidak ada korban jiwa. Yang keempat di Sumatra pada tanggal 16 Februari 1861.
Itu adalah yang terakhir dalam urutan gempa bumi yang berdekatan pecah bagian
dari segmen Sumatra dari megathrust Sunda. Hal ini menyebabkan bencana tsunami
yang menyebabkan beberapa ribu kematian.
Selanjutnya terjadi pada tahun 2005 hingga 2009, masih di Sumatra bagian
Barat yang berkekuatan 7,6 hingga 8,7 Skala Richter. Pusat gempanya berada di
30 km di bawah permukaan Samudra Hindia. Getarannya terasa hingga Bangkok,
Thailand, sekitar 1.000 km jauhnya. Dengan kekuatan sebesar 8,7 SR, gempa
ini merupakan gempa bumi terbesar kedua di dunia sejak tahun 1964. Pada 4
Januari 2009 ,gempa ini menewaskan sedikitnya 4 orang dan ratusan lainnya luka-luka
akibat dampak guncangan. Sedangkan pada 30 September 2009, gempa ini terjadi di
lepas pantai Sumatera, sekitar 50 km barat laut Kota Padang, telah menyebabkan
kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat. Menurut data Satkorlak
PB, sekitar1.117 orang tewas akibat gempa ini.
Gempa bumi Jawa pada17 Juli 2006 berkekuatan 7.7 skala Richter di
lepas pantai Jawa Barat, Indonesia. Gempa ini menyebabkan tsunami setinggi 2
meter yang menghancurkan rumah di pesisir selatan Jawa, membunuh setidaknya 659
jiwa. Selanjutnya gempa yang terjadi di Bengkulu memiliki kekuatan 8.4 Mw atau
7.9 SR, terjadi pada tanggal 12 September 2007. Pusat gempa terletak kira-kira
10 km di bawah tanah, sekitar 105 km lepas pantai Sumatra, atau sekitar 600 km
dari ibukota Jakarta. Masih jelas terngiang di ingatan kita gempa bumi
terdahsyat yang terjadi pada 26 Desember 2004 di Samudra Hindia, lepas pantai
barat Aceh. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan ini
merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini yang
menghantam Aceh. Sebanyak 230.000 orang tewas di 8 negara. Gempa ini
menyebabkan tsunami setinggi 30 meter.
Gempa bumi bersifat tiba-tiba dan tidak memberikan tanda-tanda
akan terjadinya gempa bumi. Tatanan geologi wilayah Indonesia yang kompleks
menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki bahaya gempa
sangat tinggi. Untuk itu, kesiapsiagaan adalah keniscayaan. Bencana terjadi
saat kita tidak siap.
0 comment:
Posting Komentar